Kamis, 05 Februari 2015

Dr. Keith L.Moore, Tentang Rasulullah dan Mikroskop

DR. Keith L. Moore MSc, PhD, FIAC, FSRM ialah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi ) antara tahun 1989 dan 1991. Ia menjadi terkenal lantaran literaturnya tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains.


Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yg ialah literatur berbahasa Inggris paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia. Buku ini jg digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.


Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yg menunujukkan referensi al-Qur’an tentang ‘Penciptaan Manusia’ kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya dan berkata :


“Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yg terkandung di dlm ayat tersebut ialah fakta ilmiah yg baru diketahui oleh ilmu pengetahuan modern! Ini tdk mungkin, Muhammad pasti menggunakan mikroskop!”


Para Mahasiswa itu lalu berkata, “Prof, bukankah ketika tersebut Mikroskop juga belum ada?”


“Iya, iya ane tahu. Gw hanya bercanda, tdk mungkin Muhammad yang mengarang ayat seperti ini,” jawab sang profesor.


“Kemudian Kita menjadikan air mani (yang disimpan) dlm tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kita jadikan alaqoh (sesuatu yg melekat), lalu sesuatu yg melekat tersebut Kita jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kita jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kita menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yg paling baik” [QS. Al Mu`minuun: 13-14]
paket umroh murah 2015


Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya ‘alaqoh’ dalam pengertian Etimologis yang biasa di terjemahkan dgn ‘segumpal darah’ jg bermakna ‘penghisap darah’, yaitu lintah.


Padahal ngga ada pengumpamaan yg lebih tepat saat Embrio berada pada tahap itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah yg melekat serta menggelantung di kulit.


Embrio itu seperti menghisap darah dari dinding Uterus, lantaran memang demikianlah yang sesungguhnya terjadi, Embrio tersebut makan melalui aliran darah. Itu persis seperti lintah yang menghisap darah. Janin juga begitu, sumber makanannya adalah dari sari makanan yg terdapat dlm darah sang ibu.


Ajaibnya, Embrio Janin dlm tahap itu jika di perbesar dengan mikroskop bentuknya benar-benar seperti lintah. Dan hal itu gak mungkin jika Muhammad telah memiliki pengetahuan yg begitu dahsyat tentang bentuk janin yang menyerupai lintah lalu menulisnya dalam sebuah buku.


Padahal pada masa itu belom di temukan mikroskop serta lensa. Ayat tersebutlah yg membuat sang profesor akhirnya memeluk agama Islam serta merevisi beberapa kajian ilmiahnya lantaran Al-Quran ternyata sudah menjawab beberapa bagian yang selama ini membuat sang profesor gusar.


Ia merasa materi yg ditelitinya selama ini terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan Embrio yang kurang.



Read more : paket umroh plus turki 2015



Dr. Keith L.Moore, Tentang Rasulullah dan Mikroskop

Tidak ada komentar:

Posting Komentar